Skip to main content

Secerca Modernisasi Pajak

Pada tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meluncurkan program reformasi sistem administrasi perpajakan secara komprehensif. Program modernisasi ini lebih berorientasi kepada pelayanan. Ini sesuai dengan visi Ditjen Pajak, yakni menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan.
Dengan program ini kini di setiap Kantor Pelayanan Pajak (KPP) disediakan help desk. Di bagian ini ditempatkan petugas yang akan memberikan jawaban kepada para wajib pajak soal yang berkaitan dengan pajak.
Fasilitas infrastruktur lain yang juga menjadi standar pada setiap kantor wilayah (kanwil) modern DJP adalah fitur complain center. Ini berupa jalur telepon khusus dari pelanggan. Jalur tersebut bisa digunakan setiap waktu dan hari kerja.
Salah satu kanwil yang sudah menerapkan program modernisasi adalah DJP Jawa Bagian Barat (JBB) III. Bahkan kantor ini telah menerapkan sistem aplikasi manajemen pengaduan secara online melalui website: Layanan Pengaduan Masyarakat.
Menurut Iwan Djuniardi Kepala Bidang Pelayanan Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJB JBB III, konsep modernisasi adalah pelayanan prima dan pengawasan yang intensif dengan pelaksanaan good governance. Konsekuensinya, kata Iwan, DJP harus menjadi satu organisasi yang terbuka. "Kita mencoba beberapa jenis layanan yang bisa diakses masyarakat. Contohnya adanya account representative yang berperan sebagai customer service wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan," kata Iwan.
Iwan menambahkan, dengan adanya complain center ini diharapkan keluhan masyarakat bisa langsung ditangani. Beberapa kantor modern sudah menerapkan konsep manajemen complain center ini, yaitu di Kanwil JBB III. "Setiap complain yang datang kepada agen yang ada di complain center akan ditindaklanjuti maksimal tujuh hari," ujar Iwan.
Kendati KPP modern masih berada di wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bali dan Batam, namun program modernisasi yang lebih berorientasi kepada pelayanan ini sudah memperoleh respons positif dari para wajib pajak.
Salah satu wajib pajak yang pernah merasakan program ini adalah Mursad. Wajib pajak individu ini merasa diberi kemudahan mulai dari sistem pembayaran hingga pengambilan nomor. "Dulu belum ada sekarang tertib sekali," ungkap Mursad.
Hal serupa dirasakan Zakaria, Biro Keuangan dan Pajak PT Wijaya Karya. Dia merasakan ada perbedaan yang cukup signifikan dibanding dua tahun silam. Saat itu ada fungsi yang terpisah-pisah antara Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh), dan PPh Badan. "Sekarang sisi pelayanannya menjadi cepat. Akses internet di DJP juga ada jadi kita bisa mencari aturan yang berlaku sehingga lebih mempermudah wajib pajak memahami aturan," ucap Zakaria.
Selain modernisasi di bidang business process yang mencakup penyempurnaan sistem dan prosedur perpajakan, sistem pengawasan, sistem pelayanan, serta sistem penyuluhan, Ditjen Pajak juga telah menyempurnakan program modernisasi melalui bidang teknologi informasi.
Hal tersebut mencakup peluncuran produk-produk e-system, yaitu e-registration (pendaftaran NPWP secara online), MP3 (Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak), e-filing (pelaporan SPT secara online), dan pengembangan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP). Selain itu juga tersedia sistem informasi terpadu atau Integrated Information System yang dapat diakses melalui situs www.pajak.go.id.

Comments

Popular posts from this blog

Habis Linus,,, terbitlah Trigana dan Riau Air,,,

Pangkalan Bun 25 Mei 2009 Dear Blogger, Pangkalan Bun adalah kota yang menurutku cukup potensial dan dibilang paling maju di belahan Kalteng bagian Barat, sehingga banyak pendatang-pendatang baru yang mengadu nasib disini,,,, Transportasi yang digunakan di Pangkalan Bun adalah Darat, yakni Jalur Trans Kalimantan (P.Raya-Sampit-P.Bun), Laut (P.Bun-Semarang, P.Bun-Surabaya), dan Udara (P.Bun-Jakarta, P.Bun-Semarang dsb) Darat dilayani oleh Travel dan 2 Agen Bis yang menjadi mayoritas yakni Yessoe dan Logos,,, dari P. Bun ke Palangka Raya membutuhkan waktu sekitar 10 jam perjalanan, dengan perkiraan 5 jam ke Sampit,,, Untuk Laut, banyak agen kapal Pelni yang melayani pelayaran, yakni dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai (Pangkalan Bun) ke Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang) dan Tanjung Perak (Surabaya) Di Pangkalan Bun sendiri untuk udara dilayani oleh 2 Maskapai yakni IAT (Indonesia Air Transport) dan Linus Airways,,, aku sendiri lebih senang menggunakan Linus, dikarenakan kursi yang disedia...

Horeee,,,, dapet award,,,,

Pangkalan Bun 1 Juni 2009 Dear blogger, Terima kasih saya ucapkan kepada Saudara Arsyil (www.arsyil.blogspot.com), yang telah memberikan award kepada blog saya yang sangat sederhana dan banyak kekurangan ini,,,, Mungkin saya tidak dapat membalas apa-apa kecuali hanya dukungan dan harapan agar para blogger lebih bersemangat dalam mengembangkan blog masing,,,, Pokoknya thanx berat!!!! ^_^

Legenda nama Pradzt dan Suara Akar Rumput dalam rangka Blog Award

Pangkalan Bun 16 April 2009 Dear blogger... Setelah sekian lama ngeblog n puluhan postingan telah aku terbitkan, saatnya kuw membocorkan sedikit asal muasal nick name kuw yang kini dah berusia 5 Tahun (sejak kelas 2 SMA). Pradzt tuw bukan singkatan, tp memang benar-benar 1 kesatuan kata. Kata-kata pradzt terlintas begitu saja di otakku ketika kami mau membuat jaket kelas yang harus diberi nick name. Akhirnya aku menggunakan nick name pradzt dimanapun n kapanpun he3x,,, Suara Akar Rumput,,,, Judul ini aku dapat dari Sebuah Artikel di Surat Kabar, dahulu blogkuw bernama Pradzt Bertualang, lalu sebelumnya juga ada lagi tapi aku lupa. Judul ini aku ambil sebagai penggambaran postingan seorang pegawai rendahan yang ingin menyuarakan isi hatinya. he3x,,,, jadi itulah asal muasal hal itu,,,, ^_^ Tentang Award Pertamaku Alhamdulilah aku dapet award dari Apit n Ipmawan qqqq..... (suwun yo) Award dari Apit (www.cahslengob.blogspot.com) Award dari Ipmawan (www.ipmawan.co.cc) Award dariku untuk 5 ...