Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2008

Good Bye Palangka Raya

Palangka Raya 26 November 2008 Sabtu tanggal 22 November jam 11 malem, lagi asik2nya kuw n temen2 main bilyar tiba-tiba ada kabar.... SK Mutasi udah keluar.... Ya Allah, ternyata aku dipindahkan, dari Palangka Raya ke Pangkalan Bun, sedih juga ninggalin temen-temen yang udah hampir 5 Bulan bareng-bareng di 1 Kontrakan. Sejenak aku merenung, banyak sekali kenangan indah bersama-sama di perantauan ini... Perjalanan Pertama Kami Duit Kontrakan 1 Tahun Kontrakan yg Nyaman Bersama Sahabat di Pinggir Sungai Kahayan Makan malam di Cafe banyak kenangan yang tak dapat direkam oleh kamera, namun akan selalu ada di diri masing2 orang..... good bye palangka raya, good bye kota cantik,,,,

Jika....

Palangka Raya 17 November 2008 Jika aku mengerti… Jika aku paham… Begitulah sebuah kesadaran yang tertunda Yang ada hanya hampa Tiap butir debu dan bongkahan batu memiliki makna Bahwa tiap ciptaan-Nya tiada yang sia-sia Jadikan masalahku ini menjadi bagianku yang tertunda Bukan semata-mata untuk dijauhi atau diselesaikan Namun sebagai bahan pelajaran untuk mengerti apa arti sebuah perjuangan hidup Apakah ada seseorang yang menungguku setia disana? Sebuah pertanyaan atau permintaan? Pujaanku kini membeku Hanya sebuah patung tak bernyawa Entah kapan ia akan mencair dan riang seperti dulu Masa lalu yang tertutup gerbang abadi

Ketidakpastian

Palangka Raya 14 November 2008 Kadang kita bisa berharap, memiliki impian-impian… atau bahkan merencanakannya, Namun itu semua adalah berujung pada ketidakpastian. Harapan boleh menggebu, impian boleh setinggi-tingginya dan rencana boleh sesempurna mungkin,,,, namun,,,, tidak pasti bahwa hal itu akan menjadi apa yang kita inginkan. Seperti dirikuw ini yang menunggu sesuatu, hanya dengan harapan, impian dan rencana agar semua menjadi lancer, namun ternyata yang terjadi adalah diluar apa yang ak inginkan. Seperti memilih kucing dalam karung, kita tidak pernah tahu, kucing mana yang kita pilih, kita hanya dapat berharap kucing itu sesuai yang kita inginkan, atau setidaknya lebih baik. Bersyukurlah bagi kalian yang bermimpi kemudian menjadi kenyataan sesuai dengan apa yang diimpikan, Bersyukurlah juga bagi kalian yang bermimpi kemudian menjadi kenyaataan meski tak sesempurna impian, Bersyukurlah juga bagi kalian yang bermimpi kemudian menjadi kenyataan meski tak sesuai harapan Karena semu

Met Heroes Day....

Palangka Raya 10 November 2008 Pada hari ini, diperingatinya hari pahlawan. Namun di kantor ga ada aktifitas yang menonjol yang seirama kegiatan tersebut. Memang benar kata orang, seiring perjalanan waktu, dimana keadaan dalam keadaan damai dan tentram, maka makin banyak orang-orang melupakan hal-hal di masa lalu yang kelam. Buat para pahlawanku, kupersembahkan sebuah puisi yang aku buat sesuai dengan apa yang terlintas di benak. Pahlawanku… Sahabat bagi sang bambu Bersama saling menderu Melintasi jalan penuh debu Kau juru kunci kemerdekaan Jasamu tak terelakan Meski waktu tak terhenti Ingatan kami padamu tak bertepi Hari ini kami persembahkan untukmu Sebagai tanda jasa bagimu Biar apa kata dunia nantinya Kami tak kan gentar meski teraniaya Hmm…. Kuw ga bisa mbayangin hidup di tengah perang, dimana kebebasan terkekang. Kuw ga bias mbayangin, betapa bahagianya generasi kami, hidup di zaman indah seperti ini. Semoga bagi para pendahulu kita, diberikan tempat yang terindah

Perlukah?

Palangka Raya 7 November 2008 Manusia ditakdirkan sebagai mahluk sosial, yang berarti membutuhkan orang lain untuk hidup. Terkadang itulah yang menjadi dasar komunikasi dua arah, antara manusia dengan manusia. Sesungguhnya apakah benar bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa manusia yang lain??? Bagaimana bila kita terdampar di pulau tak berpenghuni? Dimana tak satupun manusia ada? Secara logika, insting untuk bertahan hidup akan menjadi motorik manusia untuk mencari pertolongan. Meski tak tahu jalan yang akan ia tempuh, naluri membimbingnya. Layaknya sebuah benang tembus pandang yang menjadi pedoman. Panjang pendeknya benang itu tergantung tingkat kesabaran. Bila ia putus asa, maka benang itu akan terputus. Oleh sebab itulah belum tentu seorang manusia akan membutuhkan orang lain. Namun beda kasus bila yang dibutuhkannya itu adalah untuk melanjutkan keturunan.

Rutinitas....

Palangka Raya 6 November 2008 Semilir angin berhembus melewati sela2 kaca, dipagi hari itu. Hanya pemandangan yang sama yang terlihat di sela-sela tirai jendela kamarku. Sepetak tanah dengan tumpukan sampah, rerumputan liar, dan sebatang pohon pepaya. Didekatnya terdapat tempat wudhu atau cuci tangan. Diseberang tanah tersebut nampak ruangan dapur yang cukup kotor, bungkus-bungkus minuman dan mie bertebaran, serta piring, gelas dan alat makan semalam yang tak tercuci. Disebelah kiri dapur adalah kamar mandi kecil yang jarang digunakan, digunakan hanya pada saat-saat genting saja, mungkin dikarenakan letaknya yang terpojok dan terkesan seram, sehingga jarang yang memakainya. Kamarku sendiri merupakan kamar terbesar dengan ruangan berbentuk huruf L. Dipojok ruangan terdapat sebuah lemari plastik yang sudah rusak tapi masih berfungsi, berisi pakaian-pakaian dan dokumen. Ditengah ruangan ada kasur busa yang sudah cekung, 2 buah bantal dan 1 guling. Di samping kasur ada meja kecil t

My n My Friends,,,,,

Palangka Raya 4 November 2008 Blogger aku memiliki teman yang selam ini selalu klop dengan segala sesuatu denganku, namun kemudian kami mengalami konflik. Dan pada saat itulah aku paham bahwa ada beberapa bagian dari sifat manusia yang kita benci yang tidak dapat kita rubah. Meskipun kita memaksa, sifat itu adalah sebuah kepribadian yang idiil, artinya sudah mendarah daging. Yang namanya mendarah daging sekalipun dikerok dengan bulldozer tetap saja percuma. Hal itu harus kita terima bila kita ingin mempertahankan persahabatan kita yang telah dijalin bertahun-tahun. Kadang kita jadi sakit/marah ketika kita dipaksa menerima hal tersebut, namun sesungguhnya efek kebaikan yang bias dipetik dengan kalian menerima hal tersebut lebih dari pada kalian menolak mentah-mentah. Blogger, aku menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, pikiran kita akan masa lampau akan terkikis, dan itu benar. Dulu aku punya sahabat ketika SD, tanpa dia aku tidak mau bersekolah, aku merupakan tipe orang yang

Hmm.... Hanya Khayalanku

Palangka Raya, 3 November 2008 Halo Blogger, aku mau curhat. Selama ini aku menilai diriku terlalu munafik, terlalu egois dan masih banyak hal buruk yang aku miliki. Begitu banyak teman-teman yang aku kecewakan dan aku dzalimi meskipun aku telah meminta maaf. Semua segala sesuatu telah aku renungi, dan kemudian aku paham, ternyata ini adalah hal yang biasa. Mengapa? Menurutku kita itu seperti segolongan individu yang berjalan menyusuri roda. Kita tak berani untuk mencoba meloncat dari lingkaran roda itu yang terus berputar di tempat. Seperti itulah kehidupan manusia sebelum kita. Mereka rata-rata akan terus menyusuri jalan yang tetap dan lurus serta polos. Sehingga mereka menganggap kehidupan mereka akan aman dan baik-baik saja. Rantai kehidupan ini terus berjalan hingga munculah disaat manusia menemukan batu pengganjal di tengah jalan, merekalah para ilmuwan-ilmuwan yang mengubah pola piker manusia. Begitu sulit menjadi ilmuwan, sama saja dengan menemukan batu pengganjal yan