Skip to main content

Rutinitas....

Palangka Raya
6 November 2008


Semilir angin berhembus melewati sela2 kaca, dipagi hari itu. Hanya pemandangan yang sama yang terlihat di sela-sela tirai jendela kamarku. Sepetak tanah dengan tumpukan sampah, rerumputan liar, dan sebatang pohon pepaya. Didekatnya terdapat tempat wudhu atau cuci tangan. Diseberang tanah tersebut nampak ruangan dapur yang cukup kotor, bungkus-bungkus minuman dan mie bertebaran, serta piring, gelas dan alat makan semalam yang tak tercuci. Disebelah kiri dapur adalah kamar mandi kecil yang jarang digunakan, digunakan hanya pada saat-saat genting saja, mungkin dikarenakan letaknya yang terpojok dan terkesan seram, sehingga jarang yang memakainya.
Kamarku sendiri merupakan kamar terbesar dengan ruangan berbentuk huruf L. Dipojok ruangan terdapat sebuah lemari plastik yang sudah rusak tapi masih berfungsi, berisi pakaian-pakaian dan dokumen. Ditengah ruangan ada kasur busa yang sudah cekung, 2 buah bantal dan 1 guling. Di samping kasur ada meja kecil tempat meletakkan laptop. Secara keselurukontrakan ini sederhana dengan 6 kamar, 2 kamar mandi, 1 dapur dan gudang, sebuah ruangan tanpa atap untuk jemuran, sertan ruang keluarga.
Dibelakang kontrakan terdapat hutan kecil, yang cukup menarik adalah adanya pohon putih yang meranggas, cukup seram di malam hari. Gudang diisi 2 motor dinas, 1 buah motor Honda NF 125 CC dan Yamaha tahun 95, kadang ada juga motor pinjaman. Ada televisi 29 inch yang setia menemani kami ketika malam tiba.
Hari itu hari sabtu, kuw termenung memandang ponsel, menunggu balasan sms dari seseorang nun jauh disana. Menanyakan kabar, keadaan dan apa saja yang dilakukan. Keadaan masih lengang, jam menunjukan pukul 5 pagi, sambil meneguk secangkir susu ku menyalakan laptop, memasang beberapa lagu untuk diperdengarkan.
Sejenak kemudian hp berdering, ternyata bukan dari dia, namun seorang sahabat yang menanyakan kabar. Selama 15 menit kami bercakap-cakap, panggilan kemudian dia akhiri. 1 menit kemudian dering sms berbunyi, ternyata darinya, ia minta maaf tidak segera membalas.
Aku segera beranjak dari tempat tidur, menuju tempat berwudhu, jam menunjukan pukul 5 lebih 20 menit. Kuw berwudhu dan menjalankan solat subuh, badan tersa lebih segar ketika kulit terbasuh air dingin….

Comments

Popular posts from this blog

Horeee,,,, dapet award,,,,

Pangkalan Bun 1 Juni 2009 Dear blogger, Terima kasih saya ucapkan kepada Saudara Arsyil (www.arsyil.blogspot.com), yang telah memberikan award kepada blog saya yang sangat sederhana dan banyak kekurangan ini,,,, Mungkin saya tidak dapat membalas apa-apa kecuali hanya dukungan dan harapan agar para blogger lebih bersemangat dalam mengembangkan blog masing,,,, Pokoknya thanx berat!!!! ^_^

Purbalingga Membangun

PURBALINGGA MEMBANGUN Purbalingga, sebuah Kabupaten berada pada sisi barat Provinsi Jawa Tengah berbatasan dengan Kab. Banyumas di Selatan dan barat, Kab. Banjarnegara di Timur dan Kabupaten Pemalang dan Pekalongan di Utara. "Sebelumnya saya mohon maaf dikarenakan lokasi saya yang cukup jauh dari Purbalingga, sehingga belum dapat memantau langsung Pembangunan di sana." Sebelum membahas tentang Purbalingga, saya pribadi sebagai seorang perantau cukup prihatin,, dari perantauan saya di Yogyakarta ke Palangka Raya dan ke Pangkalan Bun, hanya segelintir orang yang mengenal kota kita tercinta ini,,, dan itupun terkenal bukan karena pembangunan purbalingga yang pesat namun karena kasus Sumanto ^^. Orang sering menyalahartikan Purbalingga atau Purbolinggo dengan Probolinggo ^^ ya,,, memang sepintas nama itu sama, namun beda lokasi, tapi menurut saya nama Purbalingga terkesan lebih modern daripada Probolinggo, terkesan lebih tegas. Bahasa Ngapax asli banyumas tetap kami jaga jangan ...

Ajari Aku Cinta,,,

Pangkalan Bun 30 Juni 2009 Ajari aku cinta, mengapa aku sendiri yang telah berpacaran malah tidak mengerti arti cinta,,, Yang ada adalah Kekosongan hati yang belum dimiliki,,, belum terisi oleh cinta,,, Aku belum bisa memberikan cinta,,,, hanya kebaikan dan rasa sayang yang telah kuberi,,, Ajari aku cinta, Kekasihku bahkan merasa tidak pantas dirinya untuk diriku,,,, Aku terlalu baik baginya,,,, Ajari aku cinta, Apakah yang harus aku perbuat? memang berat baginya menjalani hubungan ini,,, Menjalani hubungan jarak jauh,,,, dengan komunikasi yang amat minim,,,, Ajari aku cinta,,,, wahai yang mengetahui,,,, Cintaku di ujung tanduk,,,