Skip to main content

Kuala Kapuas, Kota Air di Ujung Tenggara Kalimantan Tengah

Tanggal 28 November yang lalu, Setelah 8 Tahun berkerja di KPP Pratama Pangkalan Bun akhirnya saya dipindahkan di unit kerja KP2KP Kuala Kapuas dibawah naungan KPP Pratama Palangka Raya.

Kuala Kapuas, sebuah kota kecil sebagai kota satelit bagi Banjarmasin karena lokasinya yang hanya ditempuh kurang lebih 1 jam dari Banjarmasin.

Kota ini meskipun masuk ke wilayah Provinsi Kalimantan Tengah namun secara geografis, lebih dekat ke Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan dibanding ke Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya.

Penduduk asli di Kabupaten Kapuas adalah suku bangsa Dayak Ngaju, yang terdiri dari dua suku, yaitu uluh Kapuas – Kahayan yang mendiami sepanjang tepian sungai Kapuas - Kahayan bagian hilir dan tengah, dan uluh Ots Danum yang mendiami sepanjang tepian sungai Kapuas - Kahayan bagian hulu.
Penyebaran penduduk di sepanjang tepian sungai tersebut, tidak dapat diperkirakan ruang dan waktunya secara tepat, karena tidak adanya peninggalan yang jelas maupun tulisan sebagai pegangan. Kawasan ini pada bagian hilirnya, masih merupakan rawa pasang surut, yang tidak mungkin menghasilkan rempah-rempah sebagai komoditi perdagangan yang ramai pada waktu itu, walaupun kapal-kapal company Belanda sudah menyinggahi bandar Banjarmasin sejak tahun 1606.

Sampai dibubarkannya VOC dan digantikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1800, kawasan Kapuas - Kahayan bersama penduduknya masih terisolasi sekian lama dari hubungan dengan dunia luar.
Bulan Pebruari 1860, dalam rangka mengawasi lalu lintas perairan di kawasan Kapuas, pihak Belanda membangun sebuah fort (benteng) di Ujung Murung dekat muara sungai Kapuas, sekitar rumah jabatan Bupati Kapuas sekarang. Bersamaan dengan adanya benteng di tempat tersebut, lahirlah nama "Kuala Kapuas" yang diambil dari sebutan penduduk setempat, yang sedianya menyebutnya dalam bahasa Dayak Ngaju "Tumbang Kapuas", seiring dengan itu ditempatkanlah seorang Pejabat Belanda sebagai Gezaghebber (Pemangku Kuasa) yang dirangkap oleh komandan benteng yang bersangkutan. Sehingga kawasan Kapuas - Kahayan tidak lagi berada di bawah pengawasan Pemangku Kuasa yang berkedudukan di Marabahan, disamping itu ditunjuklah pejabat Temanggung Nikodemus Ambu sebagai sebagai Kepala Distrik (Districtshoofd).
Sementara itu perkampungan di seberang, yakni di kampung Hampatung yang menjadi tempat kediaman kepala distrik, yang pada saat itu bertempat di sekitar Sungai Pasah, sejak terbukanya terusan Anjir (kanal) Serapat tahun 1861 berangsur-angsur berubah dari pemukiman rumah adat Betang menjadi perkampungan perumahan biasa. Selajutnya bertambah lagi Stasi Zending di Barimba pada tahun 1868, disusul munculnya perkampungan orang Cina di antara kampung Hampatung dan Barimba serta terbentuknya perkampungan dengan nama kampung Mambulau di sekitar kampung Hampatung.
Dari berbagai peristiwa dan keterangan tersebut, akhirnya dijadikan sebagai acuan untuk hari jadi Kota Kuala Kapuas, yaitu dari bermulanya Betang Sungai Pasah yang didirikan sebagai satu-satunya pemukiman adat yang tertua di lingkungan batas Kota Kuala Kapuas (yang masih utuh sewaktu permulaan pembangunan kota ketika Temanggung Nikodemus Jayanegara mulai mendirikan betangnya di kampung Hampatung pada tahun 1863). Sehingga pada lokakarya penyempurnaan buku sejarah Kabupaten Kapuas pada tanggal 1-2 Desember 1981 di Kuala Kapuas, menetapkan hari jadi Kota Kuala Kapuas pada tanggal 21 Maret 1806 berdasarkan atas berdirinya Betang Sungai Pasah pada tahun 1806, sekaligus pada tanggal 21 Maret 1951 sebagai hari jadi Pemerintah Kabupaten Kapuas.
sumber : www.kapuas.net

Comments

Popular posts from this blog

Horeee,,,, dapet award,,,,

Pangkalan Bun 1 Juni 2009 Dear blogger, Terima kasih saya ucapkan kepada Saudara Arsyil (www.arsyil.blogspot.com), yang telah memberikan award kepada blog saya yang sangat sederhana dan banyak kekurangan ini,,,, Mungkin saya tidak dapat membalas apa-apa kecuali hanya dukungan dan harapan agar para blogger lebih bersemangat dalam mengembangkan blog masing,,,, Pokoknya thanx berat!!!! ^_^

After Office Activity

Pangkalan Bun 19 Juni 2009 Dear Blogger Sebagai kumpulan orang-orang asing di negeri orang selain berkerja, kami juga harus memikirkan, kira-kira apa yang dapat kami lakukan agar merasa enjoy,,,, dan dapat beradaptasi dengan keadaan kota dimana kami ditempatkan,,,, 1. Tax Band Grup Band Anak2 Kantor Pajak Pangkalan Bun,,, berdiri sejak latihan pertama, tanggal 29 Januari 2009,,,, sampe sekarang latihan terus tiap Selasa,,, tp ga pentas2 qqqq.... 2. Mancing Mania Grup Mancing Pegawai, sering mancing tiap Sabtu atau hari libur,,,, seringnya di Pantai Kubu,,, Ikan yang sering didapet yaitu Lele Laut atau orang sini bilang Ikan Sembilang,,, 3. Fitness Beberapa Pegawai sering fitnes di Kecubung Fitness Centre di Hotel Blue Kecubung,,, Lumayan,,, hitung2 jaga kesehatan,,, 4. Futsal Mania Sebagian besar pegawai mengikuti Futsal,,, latihan tiap malam kamis,,,, sering sekali Sparing dengan Tim Futsal di Pangkalan Bun,, 5. Wisata Agenda terakhir adalah wisata, anatara lain Pantai Kubu, Kumai, Ta...

Ajari Aku Cinta,,,

Pangkalan Bun 30 Juni 2009 Ajari aku cinta, mengapa aku sendiri yang telah berpacaran malah tidak mengerti arti cinta,,, Yang ada adalah Kekosongan hati yang belum dimiliki,,, belum terisi oleh cinta,,, Aku belum bisa memberikan cinta,,,, hanya kebaikan dan rasa sayang yang telah kuberi,,, Ajari aku cinta, Kekasihku bahkan merasa tidak pantas dirinya untuk diriku,,,, Aku terlalu baik baginya,,,, Ajari aku cinta, Apakah yang harus aku perbuat? memang berat baginya menjalani hubungan ini,,, Menjalani hubungan jarak jauh,,,, dengan komunikasi yang amat minim,,,, Ajari aku cinta,,,, wahai yang mengetahui,,,, Cintaku di ujung tanduk,,,