Pangkalan Bun - Ada hal yang cukup mengejutkan dan menarik perhatian para pegawai pada homepage
portal DJP hari Senin lalu (12/11/14), DJP mengumumkan 30 Nominasi Film Pendek
tentang Anti Korupsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Kepatuhan Internal
dan Transformasi Sumber Daya Aparatur atau lebih dikenal dengan sebutan Direktorat
KITSDA. KPP Pangkalan Bun sebagai salah satu peserta mestinya bersyukur dan
bangga karena instansinya yang terletak di sebuah kota kecil di provinsi
Kalimantan Tengah termasuk dalam nominasi tersebut. Film yang berdurasi sekitar
4 menit dengan judul “Dua Sisi” lolos seleksi tim internal dan masuk dalam
nominasi 30 besar. Ditemui disela jam kerjanya Arswendy D. (24) selaku
sutradara sekaligus kameraman mengaku tidak menyangka film hasil usaha timnya
mampu menembus angka 30 besar, dia juga optimis film tersebut mendapat
perhatian lebih dari dewan juri nantinya. Pendapat serupa juga dilontarkan oleh
Pradhana Wiku R. (26) selaku penulis naskah, “Film ini memiliki keunikan tersendiri
sehingga layak masuk nominasi” tandasnya.
Film “Dua Sisi” merupakan
film pendek hasil karya tim 713 Art Cinema yang dimotori oleh Arswendy 2 bulan
yang lalu. Bermula dari dorongan Bapak Tri Wibowo (Kepala KPP Pratama Pangkalan
Bun) dan disambut dengan antusiasme Bapak
Henry
D. Simamora (Kepala Sub Bagian Umum KPP Pratama Pangkalan Bun) untuk ikut ambil
bagian dalam lomba film pendek yang diadakan Direktorat KITSDA. Wendy, begitu sapaan
akrabnya mengajak rekan-rekannya sesama pegawai KPP Pratama Pangkalan Bun untuk
menjadi pemeran dalam filmnya. Meskipun dalam pembuatan film tersebut banyak
menemui hambatan dan terkendala oleh sarana dan prasarana yang sangat minim
namun akhirnya pengambilan gambar film tersebut dapat diselesaikan dalam waktu
3 hari, dan proses editing yang memakan waktu sekitar 2 minggu sebelum akhirnya
dikirim ke Direktorat KITSDA. Tak disangka film hasil karya timnya tersebut
akhirnya kini masuk 30 besar.
Secara umum film “Dua Sisi”
merupakan film hitam putih minim dialog yang menampilkan dua sisi kehidupan. Satu
sisi menggambarkan kehidupan Budiman (diperankan oleh Bryan Dwi R.) pegawai
pajak yang jujur dan berprestasi, sedangkan disisi lain Pak Broto (diperankan
oleh Tulus Danaarta), digambarkan sebagai seorang pimpinan yang pemalas dan
korup. Dalam film tersebut tidak nampak penyampaian pesan yang terkesan menggurui. Dipadu dengan musik latar yang
memberikan penekanan disetiap peralihan antar frame dan adegannya semakin
memberi kesan karakter yang kuat dalam film tersebut. Dari berbagai ulasan
tersebut maka pantaslah film “Dua Sisi” tersebut menembus jajaran nominasi 30
besar.
Banyak dukungan dan ucapan
selamat yang didapatkan KPP Pratama Pangkalan Bun atas masuknya film tersebut
dalam jajaran 30 besar. Tidak hanya dari internal pegawai, dukungan juga
disampaikan KP2KP Pelaihari, melalui akun twitternya (@KP2KP_Pelaihari) mengucapkan
selamat kepada KPP Pratama Pangkalan Bun yang masuk 30 besar film pendek anti
korupsi.
Nantinya film pendek dari
KPP Pratama Pangkalan tersebut akan diputar di Ruang Galeri Lantai 1 Kantor
Pusat DJP dari tanggal 24 s.d. 28 November 2014 bersama dengan 29 film lainnya.
Dari 30 besar film nantinya akan dipilih 10 terbaik, yang kemudian ditentukan
juara I, juara II, dan juara III-nya oleh tim juri dari pihak eksternal DJP. Tim
juri yang beranggotakan Ine Febriayanti, Riri Riza, dan Emil Heradi, yang merupakan
profesional di bidang perfilman yang akan menjadi juri film pendek tersebut
nantinya. Harapan kedepannya dengan masuknya KPP Pratama Pangkalan Bun dalam
nominasi tersebut dapat mengangkat nama KPP Pratama Pangkalan Bun di Kantor
Pusat dan meningkatkan motivasi pegawai terutama yang memiliki minat di bidang
kesenian. (red)
Comments